Sabtu, 07 Desember 2019

NABI MUHAMMAD BUKAN MANUSIA BIASA
RASULULLAH TELADAN MENUJU HIDUP SEMPURNA
Oleh: Farchan Jaohari Tantowi
[Santri Majelis Tahsilul Huda Kauman |Mahasiswa IAIN Pekalongan]


Beberapa kalangan menyebarkan pemahaman bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa sama seperti manusia pada umumnya. Argumentasi mereka adalah dalil Al-Qur’an Surat al-Kahf:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ

“Katakanlah (wahai Nabi), bahwasanya aku adalah manusia seperti kalian, dan bahwasanya Tuhan kalian adalah Tuhan yang Satu…”(Surat Al-Kahfi 110)

Atas dasar itu, mereka melarang penambahan kata “sayyidina” di depan nama Nabi Muhammad, dengan alasan beliau adalah manusia biasa.

Argumentasi di atas, perlu dipertanyakan jika dikaitkan dengan dalil surat al-Ahzab berikut ini:

Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri (Qs 33:6)

BAHKAN baru-baru ini , beredar kabar ada ceramah seseorang yang mengatakan NABI itu lahir seperti bayi-bayi biasa, masa kecilnya dekil tidak terawat, maklum karena ikut kakeknya.
ASTAGHFIRULLAH !

Kami sangat tidak percaya kalau omongan naif seperti bisa keluar dari seorang tokoh, sebab seorang tokoh agama pasti mengerti adab bertatakrama kepada siapapun, apalagi ketika menceritakan sirah nabi yang di mulia-kan Allah.

Entah kenapa beberapa kalangan sering keBablasan. Menceritakan sirah mulia Nabi seakan-akan tidak ada penghormatannya.

Jika Allah Ta'ala saja yang Maha Agung memuliakan Nabi Muhammad SAW, lantas bagaimana kita sebagai hamba Allah yang hina dina ini ?

Apakah keutamaan yang dimiliki Nabi itu dikarenakan beliau adalah seorang Nabi ataukah keutamaan itu tidak ada hubungannya dengan keadaan beliau sebagaimana manusia?

Menjawab pertanyaan itu, kita perlu pertimbangkan keistimewaan yang Allah berikan kepada Nabi Yahya dan Nabi Isa sejak mereka berdua dilahirkan:

وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

“Dan kesejahteraan bagi dirinya (Yahya) pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali”(Surat Maryam 15)

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa putera Maryam), pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”(Surat Maryam 33)

Tentu saja, keistimewaan itu juga diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena di dalam surat Al-Baqarah disebutkan:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِير

“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”(Surat Al-Baqarah 285)

Semua Nabi dan Rasul diberikan keistimewaan masing-masing. Sehingga keistimewaan itu melekat kepada pribadi mereka.

Kembali kepada pernyataan bahwa Nabi Muhammad bukanlah manusia biasa. Kita dapat memahaminya dari hadits berikut:

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال نهى رسول الله عليه وسلم عن الوصال. فقال رجل من المسلمين فإنك تواصل يا رسول الله؟ فقال وأيكم مثلي؟ إني أبيت ربي ويسقني…متفق عليه

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata “Rasulullah SAW melarang puasa wishal (bersambung tanpa makan). Lalu ada seseorang bertanya, “Tetapi baginda sendiri berpuasa wishal wahai Rasul Allah?” Beliau menjawab, “Siapa di antara kalian yang seperti aku?” Aku bermalam dan Tuhanku memberi aku makan dan minum…”(muttafa ‘alayhi, hadits nomor 682 dalam Bulugh ul-Maram)

Mari kita sorot kalimat berikut:

وأيكم مثلي؟ إني أبيت ربي ويسقني

“Siapa di antara kalian yang seperti aku?” Aku bermalam dan Tuhanku memberi aku makan dan minum..”.

Bukankah di dalam kalimat ini terkandung keistimewaan Nabi secara fisik, daripada manusia biasa pada umumnya? Jika beliau memang manusia biasa, tentu Allah tidak akan memberi beliau makan dan minum seperti yang beliau katakan di dalam hadits. Karena beliau bukan manusia biasa, menambahkan kata “sayyidina” sebelum nama beliau merupakan sebuah kepantasan. Dan itu pun dikuatkan oleh ucapan beliau sendiri:

انا سيد ولد ادم يوم القيامة ولا فخر

“Aku adalah sayyid (pemimpin) anak-anak keturunan Adam nanti pada hari kiamat, bukan untuk membanggakan diri” (HR: al-Bukhari)

Yang menjadi pertanyaan kemudian, jika ada orang yang tidak mau menyebut Nabi dengan sebutan sayyid padahal dia tahu bahwa Nabi adalah pemimpin seluruh manusia, siapa sebenarnya yang memimpin mereka?

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

“(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun.” (Surat Al-Isra’ 71).

 Imam Al-Bushiri dalam gubahannya berkata :
ﻣﺤﻤﺪ ﺑﺸﺮ ﻭﻟﻴﺲ ﻛﺎﻟﺒﺸﺮ ..
ﻣﺤﻤﺪ ﻳﺎﻗﻮﺗﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺣﺠﺮ..

Nabi Muhammad memang manusia, akan tetapi tidak seperti manusia biasa - Nabi Muhammad adalah ibarat permata sedangkan manusia hanya bebatuan saja.

محمد سيد الكونين والثقلين ۞  والفريقين من عرب ومن عجمِ

“Muhammad saw adalah pemimpin dunia dan akhirat. Pemimpin jin dan manusia, juga pemimpin bangsa arab maupun ajam (non-Arab)”

هو الحبيب الذي ترجى شفاعته ۞ لكل هولٍ من الأهوال مقتحم

“Muhammad kekasih Allah syafa’atnya selalu diharapkan. Di hari yang sangat mencekam. Hari Kiamat yang menakutkan”.

PELAJARAN untuk kita semua, setinggi apapun ilmu agama kita, kalau kita tidak berakhlak kepada Baginda Mulia Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, semua hanya sia-sia bahkan pasti akan jatuh kelembah kenistaan yang paling hina.

RASULULLAH TELADAN MENUJU HIDUP SEMPURNA.

Sayyidah Aminah berkata, “Ketika aku mengandung “Kekasihku” Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, di awal masa kehamilanku, yaitu bulan Rajab.

Suatu malam, ketika aku dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

Dia berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad (Selamat datang untukmu Wahai Muhammad)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab “Aku Adam, ayah sekalian manusia”
“Apa yang engkau inginkan?”
“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Sayyidil Basyar” (Pemimpin Manusia)”

Pada bulan kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Tsits”
“Apa yang engkau inginkan”
“Aku ingin menggembirakanmu, bergembiralah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibut Ta’wil wal Hadits” (Pemilik Ta’wil dan Hadits)”

Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Nabiyallah (Salam untukmu wahai Nabi Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Idris”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyir Ro-iis” (Nabi Pemimpin)”.
Pada bulan keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Habiballah (Salam untukmu wahai Kekasih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Nuh”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibun Nashri wal Futuh” (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan)”.

Pada bulan kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya shafwatallah (Salam untukmu wahai Sahabat Karib Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Hud”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bergembiralah wahai ibu Aminah, engkau sedang mengandung “Shohibusy Syafa’ah fil yawmil Masyhud” (Pemilik Syafaat di Hari persaksian/ Hari kiamat)”.

Pada bulan keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rohmatallah (Salam untukmu wahai kasih sayang Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Ibrohim AlKholil”
“Apa yang engkau inginkan”
“Bahagialah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Jalil” (Nabi yang Agung)”.
Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya manikhtaarohullah” (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih)”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Malih” (Nabi yang Elok)”.

Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Khirotallah” (Salam untukmu wahai pilihan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran”
“Apa yang engkau inginkan”
“Kabar gembira Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Man Yunzalu ‘alaihil Qur’an” (Orang yang akan diuturunkan padanya Al-Qur’an)”.

Pada bulan kesembilan, yakni bulan Robi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika ya Rosulallah” (Salam untukmu wahai utusan Allah)”.
Aku bertanya, “Siapa engkau?”
Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam”
“Apa yang engkau inginkan”
“Gembiralah engkau Ya Aminah, engkau sedang mengandung “Nabiyil Mukarrom wa rosulil mu’adhom” (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan)”.

Syaikh Nawawi Banten, Maulid Ibriz, hlm 17-19.

Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Telah disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Alloh swt semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw.

Pada Malam Pertama (ke 1) :

Alloh swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam ke 2 :

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Alloh swt.

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rosululloh saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Alloh swt.”

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Alloh Ibrohim as.

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Alloh swt Pencipta Alam Semesta.”

Pada malam ke 9 :

Alloh swt semakin mencurahkan rohmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada malam ke 11 :

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Alloh swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing² sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.

Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Alloh Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Alloh untuk menemanimu.”

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Alloh Ibrohim as yang diperintahkan Alloh swt untuk menemanimu.”

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Alloh untuk menemanimu.”

Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rosululloh.”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata.

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.

Detik berikutnya Alloh swt memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari sorga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian sorga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira.

Lalu Alloh swt memanggil :
“Yaa Jibril … serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril … perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu-pintu sorga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”

Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosululloh saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Alloh seraya mengucapkan :
“Allohu Akbar ... Allkhu Akbar ... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallohi bukrotan wa ashila...”

Kegembiraan memancar dari setiap sudut alam raya, gemuruh sholawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau (Muhammad) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam (Al-Anbiya)

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa alaa sayyidina Muhammad

“Yaa Nabi Salam Alaika … Yaa Rosul Salam Alaika … Yaa Habib Salam Alaika … Sholawatulloh Alaika ... ”

Semoga Selawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW berserta kluarga & para shabat yang menngikutinya dan kita umatnya hinga Akhir zaman semoga kita memperoleh syafaatnya kelak.

Ya Allah ya rabb..
Semoga Engkau bangkitkan kami dalam barisan yang sama bersama Rasul kami Ya Habibi Yaa Rasulullah

Aamin Ya Robbal Alamiin

(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam).

*(tanda arah panah = maqom Sayyidatina Aminah RA ( Ibunda Rosululloh SAW)

INSAN PALING WANGI DI ALAM SEMESTA

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam
beliau adalah orang yg sangat wangi, sehingga Sayyidina Anas bin Malik berkata :

"Tidak pernah kami menemukan satu wewangian yang lebih wangi dari keringat Nabi Salla Allahu 'Alaihi Wasallam"

Dan wangi beliau shallallahu'alaihi wasallam masih tercium sampai berhari ~ hari.

Beliau selalu memegang kepala anak~anak yatim untuk dicium,
maka  jika ada orang-orang yg melihat anak~anak yg sedang bermain, untuk membedakan mana yg yatim dan mana yg bukan,
maka mereka mencium kepalanya dan jika tercium bau Rasulullah berarti itu adalah anak yatim, karena bekas bau Rasulullah tidak hilang hingga tiga hari.

Sampai beliau wafat pun, Sayyidina Ali bin Abi Thalib karromallohu wajhah  yg memandikan beliau berkata seraya menangis :

"Engkau wangi di masa hidup dan ketika wafat, wahai Rasulullah "karena air yg digunakan untuk memandikan Rasulullah menjadi wangi, bukan air yg mewangikan jenazah..justru air itu menjadi wangi setelah dipakai untuk memandikan Rasulullah Saw.

ALLAHUMMA shalli ala Sayyidinaa Muhammad .
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

RASULULLAH TELADAN MENUJU HIDUP SEMPURNA

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam adalah pribadi yang luar biasa, Allah ta'ala menyebut dan memuji Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sebagai manusia yang berbudi pekerti luhur.

"Sungguh engkau (Muhammad) berada di atas tataran akhlak yang tinggi, agung." (Al Qur'an, Al-Qalam 68:4)

Maka berbahagialah kita menjadi umat yang paling mulia diantara umat-umat lainnya, berkat kemuliaan Nabi kita.

Ketika ummul mu'minin Aisyah radiallahu 'anha di tanya tentang akhlaknya Rasulullah SAW maka beliau menjawab: "Akhlak beliau Rasulullah dan adalah Al-Qur'an." (HR. Muslim)

APABILA ENGKAU ORANG KAYA, Maka contohlah Rasulullah SAW.
Beliau tidak pernah didatangi seorang miskin kecuali pulangnya mereka dengan perut kenyang dan tercapai permintaannya.

APABILA ENGKAU SEORANG PEDAGANG/PEBISNIS,
contohlah Rasulullah Beliau adalah pedagang yang jujur, memiliki Jaringan dagang meluas dari Hijaz hingga Syam.

APABILA ENGKAU ORANG MISKIN, maka contohlah Rasulullah, Beliau hidup dalam kesulitan Ekonomi ketika di Embargo oleh orang-orang kafir di Syi'ib Abu Thalib, dan selalu bersabar.

APABILA ENGKAU SEORANG PEMIMPIN, maka contohlah Rasulullah, Beliau menguasai seluruh Jazirah Arab, dan para pemimpin lain tunduk kepada Beliau, Karena kepedulian, kecerdasan, keberanian dan keadilannya.

APABILA ENGKAU MENDAPAT KEMENANGAN DAN KESUKSESAN, maka contohlah Rasulullah, Beliau mendapatkan kemenangan ketika Perang Badar, Perang Hunain, dan Fathu Makkah, tetap bersyukur kepada Allah.

APABILA ENGKAU MENDAPAT KEKALAHAN DAN KEGAGALAN, maka contohlah Rasulullah, Beliau tetap tegar berada di tengah-tengah sahabatnya yang berjuang mati-matian dengan penuh luka-luka ketika terjadi Perang Uhud.

APABILA ENGKAU seorang pengajar, pelajar, Hakim, suami atau pun posisi jabatan apa saja, maka contohlah Rasulullah SAW, Karena kehidupan Beliau adalah PETUNJUK YG PALING BAIK, TELADAN YG PANTAS, YG SINARNYA MEMANCAR KE SELURUH PENJURU DUNIA PADA SEGI KEHIDUPAN.

AKHLAK RASULULLAH ﷺ.

١. Baginda ﷺ lebih banyak diam.
٢. Berbicara ketika perlu.
٣. Pembicaraannya fasih, ringkas tetapi padat .
٤. Menghadapkan seluruh tubuhnya bila berbicara dengan seseorang.
٥. Hatinya selalu sedih (inginkan umat dalam kebaikan dan terlepas dari azab الله  swt).
٦. Selalu menundukkan pandangan kerana tawaddu’.
٧. Berfikir terus-menerus.
٨. Menghargai nikmat sekecil apapun tanpa meremehkannya.
٩. Tidak pernah mencela makanan. Apabila suka baginda akan makan. Jika tidak, ditinggalkannya tanpa mencelanya.
١٠ . Tidak pernah marah yang ada kaitan dengan urusan dunia.
١١ . Marah bukan kerana nafsu.
١٢ . Apabila kebenaran dipermainkan, Baginda akan bangkit untuk berusaha mempertahankannya.
١٣ . Apabila marah Baginda akan memalingkan muka.
١٤ . Apabila suka Baginda akan memejamkan mata.
١٥ . Tidak pernah berkata kotor, berbuat keji dan melampaui batas.
١٦ . Tidak pernah berteriak-teriak di pasar.
١٧ . Tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Malah Baginda memaafkan & berlapang dada.
١٨ . Tangan Baginda tidak pernah memukul selain untuk berjihad dijalan الله  swt.
١٩ . Apabila menghadapi dua perkara Baginda memilih yang paling mudah selagi ia bukan dalam perkara maksiat.
٢٠ . Di rumah Baginda adalah manusia biasa yang mencuci pakaian, memerah susu & membuat sendiri segala keperluan diri.
٢١ . Ketika duduk atau pun berdiri, Baginda selalu berzikir.
٢٢ . Raut wajahnya selalu ceria, perangainya dapat dicontohi dengan mudah, lemah lembut & peramah.
٢٣ . Tidak pernah bersikap keras dan bertindak kasar, berteriak-teriak, lebih-lebih lagi mencela orang lain.
٢٤ . Tiga perkara yang dijauhi; perselisihan, bongkak & segala yang tidak diperlukan.
٢٥ . Tidak pernah mencela & memaki pd orang lain.
٢٦ . Tidak pernah membuka rahasia orang lain.
٢٧ . Tidak pernah berbicara kecuali sesuatu yang menjanjikan pahala.
٢٨ . Pembicaraannya memukau siapapun yang mendengarnya lalu terpegun seolah-olah ada burung melintas di atas kepala mereka.
٢٩ . Sesiapa yang melihat Baginda sepintas lalu akan merasa gerun & hormat terhadapnya.
٣٠ . Sesiapa yang selalu bergaul & telah dekat mengenali Baginda, akan menyayanginya sepenuh jiwa raga.
٣١ . Baginda pasti memberi tempat kepada orang yang ingin duduk & tidak membedakan di kalangan mereka.
٣٢ . Sesiapa yang meminta sesuatu, pasti dipenuhinya atau jika sebaliknya ditolak dengan tutur kata yang lemah lembut.
٣٣ . Tangan Baginda selalu terbuka kepada sesiapa saja tanpa pilih kasih. Baginda adalah ayah bagi mereka semua.
٣٤ . Di mana pun Baginda berada, di situ terpancar cahaya ilmu, sikap malu & sabar serta amanah.
٣٥ . Tidak ada yang berani meninggikan suara di hadapan Baginda kerana kewibawaan Baginda.
٣٦ . Semua mengakui keutamaannya kerana ketaqwaannya ; menghormati orang tua, menyayangi yang kecil, mengutamakan orang yang ada hajat, menjaga keperluan & kebajikan orang asing.
٣٧ . Tidak terus memotong percakapan orang lain. Jika ingin memotong, Baginda hentikan dahulu atau pun berdiri.
٣٨ . Paling berlapang dada.
٣٩ . Paling tepat dalam berbicara.
٤٠ . Paling halus kepribadiannya.
٤١ . Paling ramah & beradab dalam pergaulan & muamalahnya.

Masya Allah.

Kutipan Biografi Lengkap Rasulullah ﷺ oleh Dr Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki..

Perbanyakkan Sholawat pada Nabi..

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد نورك الساري ومددك الجاري واجمعني به في كل اطواري وعلى اله وصحبه يا نور..

Semoga Bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar