Sabtu, 07 Desember 2019

MENCERAMAHI DIRI SENDIRI

MENCERAMAHI DIRI SENDIRI.
Oleh: Farchan Jaohari Tantowi

Menceramahi orang lain itu gampang sekali,  tapi sudahkah kita sering menceramahi diri sendiri...? Jika belum mampu lalu mengapa kita menceramahi orang lain.

Memberi nasehat itu juga hal yang sangat mudah, tapi sudahkan kita sering menasehati diri sendiri...? Jika belum bisa, lalu mengapa suka memberi nasehat kepada orang lain.

Menulis postingan tentang kebajikan itu sangat mudah dan gampang sekali, tapi pernahkah menulis di dalam hati  tentang kebajikan...? Jika belum mampu lalu kenapa kita menjadi orang yang sok bijak kepada orang lain.

Mengkritik orang lain itu sangat mudah sekali, tapi pernahkah kita mengkritik diri sendiri...? Jika belum pernah mengkritik diri sendiri, lalu mengapa justru sibuk mengkritik orang lain

Menyalahkan orang lain itu sangat mudah sekali, tapi pernahkah kita sering menyalahkan diri sendiri...? Jika belum pernah, lalu mengapa suka menyalahkan orang lain.

Ingatlah bahwa semua postingan, tulisan, ucapan dan prilaku diri kita akan dimintai pertanggung jawaban. Semua yang kita perbuat akan kembali kepada diri sendiri. Oleh karena itu jangan meludahi langit, maka ludah itu akan jatuh kepada dirinya sendiri.

Seorang penceramah agama itu tanggung jawabnya besar, bukan hanya pandai bermain kata, dan merangkai kalimat. Tapi setiap nasehat yang keluar dari lisannya maka harus bisa memberikan suri tauladan yang mulia.

Menasehati orang lain agar sabar, tapi dirinya mempunyai sifat pemarah, menasehati orang lain agar berakhlak mulia, tapi lisannya justru sering mengeluarkan sumpah serapah kepada orang lain.

Janganlah bersembunyi dibalik jubah dan surban serta gelar yang mulia, akan tetapi jiwanya ternyata masih hina dan penuh dengan kotoran hati dan sifat tercela. Menceramahi orang lain agar tidak berbuat dholim, tetapi dirinya sendiri suka mendholimi orang lain.

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kemurkaan Allah bila kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (QS. As-Shof: 2-3).

Janganlah kita menjadi burung Beo yang hanya bisa berkata tetapi tidak bisa melaksanakannya, jadilah kita selalu menasehati dirikita sendiri dan memberi contoh tentang kebaikan lalu mengajak dan menceramahi orang lain tentang kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar