HATI ITU BUKAN TEMPAT SAMPAH.
Oleh: Farchan Jaohari Tantowi
Hati itu bukan tempatnya sampah, oleh karena itu jangan sampai hati dikotori dengan perbuatan dosa, baik dosa jasmani dan dosa ruhani. Ketika seseorang berbuat dosa dan maksiat maka otomatis hati menjadi ternoda hitam, jika tiap hari kotoran sampah dosa - dosa maka akan menumpuk jadi gunungan sampah dosa di dalam hati.
Jika hati setelah menjadi pembuangan sampah dosa, maka sampah tersebut bisa membusuk dan mengeluarkan wujud pemandangan yang menjijikan dan bau yang busuk. Secara dohir memang tidak kelihatan akan tetapi secara ruhani semua itu terlihat dengan jelas baik dalam wujud ruhani dan baunya.
Ketika sampah dosa sudah membusuk maka akan muncul bakteri dan penyakit ruhani yang menyebar ke jiwa, sehingga menyebabkan jiwa kita menjadi sakit dan ternoda terkena virus-virus penyakit jiwa.
Semua orang pasti jijik melihat kotoran sampah yang menggunung apalagi telah membusuk. Lalu mengapa kita tidak jijik dan resah melihat sampah ruhani atau dosa-dosa kita yang telah banyak menggunung...?
Sampah dohir bisa terlihat dengan kedua mata dohir kita, sedangkan sampah dosa-dosa kita hanya bisa dilihat dengan hati yang telah bersih dan bercahaya itulah yang disebut dengan Bashiroh.
Jika hati telah terkontaminasi dengan kotoran sampah dosa dan jiwa menjadi sakit secara ruhani, maka menyebabkan dirinya terhalang untuk mendapatkan Cahaya Allah dan pencerahan ruhani.
Oleh karena itu janganlah mengotori hati dengan perbuatan dosa dam maksiat, karena hati itu adalah Ka'bah dalam diri yang harus selalu disucikan dan dijaga dari hal dosa itulah yang disebut dengan Masjidil Haram.
Hati itu adalah Ka'bah ruhani yang ada dalam setiap diri manusia yang harus selalu kita putari (Thowaf), sehingga benar-benar dalam hati yang ada hanyalah Allah, selain itu tidak ada. Dengan begitu hati kita bisa fana' fillah, karena Hati itu adalah Singgahsana Allah yang ada dalam diri manusia.
Untuk itu dalam kajian syareat atau fiqih ketika sholat harus menghadirkan hati, ketika dzikir harus khusyu', ketika membaca al-Qur'an juga harus khusyu', ketika berdoa harus khuyu'. Karena Tuhan itu bukan berada di dalam Masjid, Ka'bah, akan tetapi Singgahsana-Nya bersemayam dalam hati, itulah yang disebut dengan Qolbun mukmin Baitullah ( Hati orang yang mukmin itu adalah rumah Allah)
Semoga kita semua bisa istiqomah menjaga hati dari segala kotoran dosa, sehingga hati kita bercahaya dan tercerahkan. Semoga semua makhluk mendapatkan Nur Muhammad...!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar