Minggu, 08 Desember 2019

CAHAYA SUJUD.


CAHAYA SUJUD.


Oleh: Farchan Jaohari Tantowi

Air sungai akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, tidak bisa mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Begitu juga Cahaya Allah akan mengalir ke dalam orang yang hatinya selalu merendahkan diri di hadapan Allah. Orang-orang yang hatinya penuh dengan egonya atau kesombongan tidak akan pernah mendapatkan aliran Cahaya Allah.

Adapun gerakan waktu menjalankan shalat adalah berdiri, ruku dan sujud, maka fisik membentuk huruf arab "alif" , "dal", dan "mim". Huruf ini melapalkan kata Adam, manusia pertama yang Allah swt ciptakan. Sedangkan Adam berasal dari bahasa Ibrani yang artinya adalah tanah.

Begitu mulianya Allah memberikan karunia kepada bumi (tanah), sehingga kaum muslimin sedunia harus sujud di bumi (tanah), sebagai lambang ketundukan, kepasrahan, kehinaan diri kepada Allah.

Sesungguhnya asal kejadian manusia itu seperti yang dijelaskan di dalam Al-Quran adalah dijadikan dari tanah maka setiap kali seseorang itu sujud adalah bertujuan mengingatkan hatinya bahwa kelak akan dikembalikan kepada tanah yaitu menemui kematian seperti yang dijanjikan oleh Allah Swt.

Dengan demikian setiap kali sujud sewajarnya seseorang itu sentiasa mengingat mati, maka terasa seolah-olah bahwa sholatnya itu sebagai sholat penghabisan, merasakan bahwa setiap kali ia sujud seolah-olah ia tidak akan bangun lagi. Sedangkan kematian itu merupakan pintu bagi seseorang memasuki gerbang akhirat.

Sujud adalah waktu di mana seorang hamba itu paling dekat dengan Penciptanya. Gerakan sujud itu secara lahirnya telah menunjukkan “rasa menghina diri” seseorang hamba itu di depan Tuhannya di dalam keadaan menyerah diri, pasrah.

Dari Huzaifah r.a berkata bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Tiadalah keadaan seorang hamba yang paling disukai oleh Allah daripada Dia melihat hamba-Nya itu di dalam keadaan bersujud, dengan meletakkan wajahnya di tanah”. (Hr. Tabrani).

Dalam kitab Futuhat al-Makkiyyah, karya Ibn 'Arabi, diceritakan panjang lebar tentang makna spiritual sujud. Menurut Ibn 'Arabi, sujud adalah simbolisasi penghayatan kita terhadap asal-usul peciptaan kita berasal dari tanah. Dikatakan juga, berdiri dalam shalat adalah simbol alam syahadah dan rukuk dianggap simbol alam barzakh karena berada antara alam syahadah dan gaib mutlak. Sujud adalah simbol puncak rahasia (sir al-asrar).

Tanda seseorang ahli sujud itu bukan terletak pada keningnya yang hitam, melainkan terlihat pada sikap dan perbuatannya yang selalu tawadhu (merendahkan diri), tidak angkuh dan sombong. Tidak suka meremehkan dan menghina orang lain. Akan tetapi suka menghormati dan memuliakan orang lain dengan sikap welas asih. Merekalah manusia yang penuh dengan cahaya Allah.

"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan." [ Qs. al-Hajj :77 ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar